TEKNOLOGI PENDIDIKAN
“DEFINISI (DEFINITION) TEKNOLOGI PENDIDIKAN”
Dosen
Pembimbing : Ismatul Maula, M.Pd

Disusun
oleh : Kelompok 1
Desi
Fitri Yani
Fina Yuni Sari
Nurul Hasanah
Suherman Syah
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) BENGKALIS
TA : 2017/2018
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, bahwa hanya dengan
petunjuk dan hidayah-Nya penulisan makalah ini dapat terselesaikan dan sampai
pada hadapan para pembaca yang berbahagia. Semoga kiranya membawa mamfaat yang
sebesar-besarnya dan memberikan sumbangan yang berarti pada masa sekarang dan
yang akan datang.
Makalah ini penulis buat bertujuan untuk
menambah wawasan bagi penulis serta pembaca. Dan diharapkan pembaca bisa
mengambil kesimpulan-kesimpulannya agar bisa bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam penulisan makalah ini tentunya
banyak dijumpai kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan mengharap tegur sapa serta saran-saran penyempurnaan. Agar
kekurangan dan kelemahan yang ada tidak sampai mengurangi nilai dan mamfaat
bagi pengembangan study islam pada umumnya.
Bengkalis, 04 Februari 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar................................................................................................ i
Daftar
Isi......................................................................................................... ii
BAB
I ............................................................................................................ 1
PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1. Latar Belakang................................................................................ 1
2. Rumusan
Masalah........................................................................... 3
3. Tujuan
Penulisan............................................................................. 3
BAB
II............................................................................................................ 4
PEMBAHASAN............................................................................................ 4
1.
Pengertian
Teknologi Pendidikan.................................................. 4
2.
Pengertian
Teknologi Pendidikan Menurut Para
Ahli................... 8
3.
Perkembangan
Teknologi Pendidikan.......................................... 11
4. Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan........................................ 13
5.
Karakteristik
Teknologi Pendidikan............................................ 14
BAB
III........................................................................................................ 18
PENUTUP.................................................................................................... 18
1.
Kesimpulan.................................................................................. 18
2. Saran ............................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 20
BAB I
PENDAHUAN
A. Latar
Belakang
Hidup
manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi misalnya banyak menghasilkan mesin dan alat-alat seperti jam, mesin
jahit, mesin cetak, mobil dan lainnya, agar manusia dapat hidup lebih mudah
aman, dan senang dalam lingkungannya. Pendidikan juga tidak lepas dari pengaruh
teknologi.
Pemanfaatan
teknologi pendidikan perlu dalam rangka kegiatan belajar mengajar. Karena
dengan pendekatan ilmiah, sistematis dan rasional, sebagaimana yang dituntut
oleh teknologi pendidikan ini pulalah, tujuan pendidikan yang efektif dan
efisien akan tercapai.
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi pada masyarakat menuntut supaya memanfaatkan
media teknologi, jika benar pendidikan diarahkan pada upaya meningkatkan mutu
masyarakat. pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan
pendidikan dan sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana,
namum inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam
kegiatan pendidikan. Teknologi pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran yang
konvensional menjadi nonkonvensional.
Sekolah
harus merespon perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih yang
menyediakan segudang ilmu pengetahuan yang baru dan lama. Pembelajaran di
sekolah perlu menggunakan serangkaian peralatan elektronik yang mampu bekerja
lebih efektif dan efisien penerapan pengerahan perangkat
keras dan perangkat lunak yang relevan dengan kebutuhan pendidikan adalah
prakondisi bagi terselenggaranya pendidikan yang efektif dan efisien.
Sebagai
bagian dari kebudayaan, pendidikan sebenarnya lebih memusatkan diri pada proses
belajar mengajar untuk membantu anak didik menggali, menemukan, mempelajari,
mengetahui dan menghayati nilai-nilai yang berguna, baik bagi diri sendiri,
masyarakat, dan negara sebagai keseluruhan.
Dengan
demikian sebenarnya pendidikan adalah wadah untuk mencerdaskan bangsa,
mengembangkan masyarakat dengan berbagai dimensinya. Pengembangan nilai-nilai,
pengetahuan, keterampilan dan sikap anak didik dan masyarakat menunjukkan
adanya kaitan fungsional antara pendidikan dengan tuntutan kearah perubahan
yang dimaksud.
Upaya
yang dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan itu adalah dengan jalan
memanfaatkan teknologi pendidikan, khusunya proses belajar mengajar melalui
pendekatan teknologis.
Prinsip
dasar dari sistem pendidikan adalah belajar. Belajar sering dirujuk dalam
bentuk pengukuran pengetahuan, kegesitan seseorang dalam menggunakan perangkat
atau peralatan tertentu. Pandangan atau wawasan seseorang terhadap sesuatu hal.
Secara khusus, belajar sering diartikan pergi ke sekolah, atau mengikuti jejang
pendidikan formal tertentu. Di dunia kerja, belajar itu adalah pelatihan.
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi. Peningkatan dan kompetensi diyakini
sebagai upaya untuk meningkatkan mutu kinerja seseorang, yang berdampak
terhadap kineja organisasi atau lembaga.
Teknologi
pendidikan memandang proses belajar sebagai suatu peristiwa internal, karena
terjadi dalam diri siswa. Sejauh ini sudah banyak sekali teori belajar yang
dirumuskan oleh para pakar dengan berbagai pendekatan ilmu. Sebagai contoh,
psikolog beranggapan bahwa proses belajar sebagai suatu proses kognitif,
sedangkan pakar komunikasi beranggapan bahwa proses belajar adalah suatu
pemrosesan informasi pada diri seseorang.
Upaya
teknologi pendidikan bersifat konkret yaitu penciptaan atau rancangan
lingkungan belajar, atau sering disebut juga sebagai faktor eksternal belajar.
Rancangan kegiatan pembelajaran beserta guru adalah lingkungan yang biasa
ditemui sehari-hari dan dianggap berpengaruh banyak terhadap proses belajar.
Inti dari teknologi pendidikan adalah proses belajar. Miarso menyebut belajar
sebagai objek formal teknologi pendidikan. Belajar baginya dimaknai secara
luas, belajar secara pribadi, untuk pengayaan diri dan beljar yang
diselenggarakan oleh organisasi.
Belajar
tidak hanya merujuk pada aktifitas organ berpikir otak, belajar bertujuan untuk
meningkatkan kualitas seseorang. Belajar adalah peningkatan kompetensi.
Belajar menjadi salah satu upaya seseorang untuk mewujudkan cita-citanya.
belajar berkenaan dengan tatanan dan nilai yang ditularkan dari generasi ke
generasi.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
Pengertian Teknologi Pendidikan
2. Pengertian
Teknologi Pendidikan Menurut Para Ahli
3.
Bagaimana Perkembangan
Teknologi Pendidikan
5. Apa
Saja Karakteristik Teknologi Pendidikan
C. Tujuan
penulisan
1. Untuk
Mengetahui Apakah Pengertian Teknologi Pendidikan
2. Untuk
Mengetahui Pengertian Teknologi
Pendidikan Menurut Para Ahli
3.
Untuk Mengetahui
Perkembangan Teknologi Pendidikan
5. Untuk
Mengetahui Karakteristik Teknologi Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Teknologi Pendidikan
Istilah
yang digunakan dalam bahasa inggris adalah instructional
technology atau education technology.
Salah satu pendapat ialah bahwa instructional
technology means the media born of the communications revolution which can be
used for instructional purpose alongside the teacher, the book, and the
blackboard (Commission on Instructional Technology dalam Norman Beswick,
Resourse-based learnimg, 1977 hal. 39). Jadi yang diutamakan ialah media
komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam
pendidikan. Alat-alat teknologi ini lazim disebut “hardware” antara lain berupa
TV, radio, video tape, komputer, dan lain-lain.
Teknologi
pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik
dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia[1].
Di sini diutamakan proses belajar itu sendiri di samping alat-alat yang dapat
membantu proses belajar itu. Jadi teknologi pendidikan itu mengenai software
maupun hardwarenya, software antara lain menganalisis dan mendesain urutan atau
langkah-langkah beljar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian
yang serasi serta penilaian keberhasilannya.
Istilah
teknologi pendidikan(educational technology) teknologi pengajaran(
instructional technology) secara umum dapat diartikan sebagai penerapan
teknologi, khususnya teknologi komunikasi, untuk kegiatan pendidikan atau
pengejaran, yang paling penting disini adalah proses integrasi antara manusia,
ide, organisasi dan peralatan[2].
Berdasarkan asumsi terakhir ini, teknologi pendidikan dapat pula diartikan
sebagai pendekatan yang logis, sistematis dan ilmiah dalam kegiatan pendidikan
dan pengajaran.
Teknologi
pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan
metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat
komunikasi modern, akan tetapi juga tanpa alat-alat itu.
Association
for educational communication and technology(1980) mendefinisikan teknologi
pendidikan sebagai berikut : teknologi pendidikan adalah suatu proses kompleks
yang terintegrasi meliputi manusia,
prosedur, ide dan peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah yang
menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai dan
mengelola pemecahan masalah itu.
Commission
on instructional technology (1977) merumuskan instructional technology means
the media born of the communication’s revolution which can be used for
instructional purpose alongside the teacher, the book and the blackboard.
Dengan
demikian, secara umum teknologi pendidikan diartikan sebagai media yang lahir
dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan-tujuan
pengajaran di samping guru, buku dan papan tulis. Teknologi pendidikan
mensyaratkan prosedur, ide, peralatan, dan organisasi yang dikaji secara
sistematis, logis, dan ilmiah.
Pengertian ini mengandung asumsi bahwa sebenarnya media teknologi
tertentu tidak secara khusus dibuat untuk teknologi pendidikan.
Teknologi
pendidikan tidaklah selamanya diartikan atau dikaitkan dengan peralatan atau
median yang rumit. Pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan
yang sistematis dan kritis tentang pendidikan[3].
Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai suatu masalah
atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah. Oleh karena itu
yang paling penting dalam rangka kegiatan belajar mengajar, tidak semata-mata
media teknologi komunikasi yang rumit dan kompleks.
Istilah
teknologi berasal dari bahasa yunani technologia yang menurut Webster
Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara
sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill,
science atau keahlian, keterampilan, dan ilmu. Jadi “teknologi pendidikan”
dapat diartikan sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis,
menurut sistem tertentu yang akan dijelaskan kemudian.
Ada
yang mentafsirkan teknologi pendidikan sebagai suatu cara mengajar yang
menggunakan alat-alat teknik modern yang sebenarnya dihasilkan, bukan khusus
untuk keperluan pendidikan akan tetapi dapat dimanfaatkan dalam pendidikan
seperti radio, film opaque projector, overhead projector, tv, video
taperecorder, komputer, dan lain-lain. Dalam teknologi pendidikan alat-alat itu
disebut “hardware”. Alat-alat itu besar manfaatnya, namun bukan merupakan inti
atau hakikat teknologi pendidikan.
Alat-alat
itu tidak mengandung arti pendidikan. Alat-alat itu baru bermanfaat bila
dikaitkan dengan suatu pelajaran atau program. Program ini lazim disebut software.Yang merupakan inti teknologi
pendidikan adalah programnya yang harus disusun menurut prinsip-prinsip
tertentu. Teknologi pendidikan dapat dilenggarakan tanpa alat-alat teknologi
modern seperti yang dikatakan diatas. Ada yang beranggapan bahwa segala macam
metodologi pengajaran termasuk teknologi pendidikan seperti ceramah, diskusi,
seminar dan sebagainya.
Bagi
teknologi pendidikan alat-alat yang dihasilakan oleh teknologi, seperti
alat-alat audio-visual bukan esensial. Tanpa alat-alat itu pun teknologi
pendidikan tetap dapat dilaksanakan.
Teknologi
pendidikan bersikap skeptis yakni menyaksikan kebenaran prinsip-prinsip
mengajar atau asas-asas didaktik sebelum diperoleh bukti akan kebenarannya.
Teknologi pendidikan merupakan suatu ekspresi dari scientific movement atau
gerakan ilmiah yang telah dirintis oleh Aristoteles dan bergerak terus melalui
Wundt, pavlov, thorndike, skinner, hingga masa kini.
Teknologi
pendidikan berusaha untuk menerapkan dalam kelas hasil-hasil eksperimentasi
dalam laboratorium psikologi. Teknologi pendidikan adalah hasil dari penelitian
dan pemikiran ilmiah tentang pendidikan.
Teknologi
pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas dan memikirkan metode
yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan itu. Tujuan yang jelas
merupakan pegangan untuk memilih metode yang tepat. Banyak guru yang masuk
kelas tanpa mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapainya dalam jam
pelajaran apakah kita sampai ketempat yang kita harapkan.
Selanjutnya
teknologi pendidikan menuntut agar diadakan penilaian yang segera tentang apa
yang telah dipelajari. Banyak guru yang melakukan penilaian hanya beberapa kali
dalam satu semester seperti dalam bentuk ulangan. Penilaian yang segera setelah
pelajaran memberikan keterangan tentang prestasi anak dan sekaligus tentang
kemanpuan metode penyajian guru.
Bila
guru menerapkan prinsip-prinsip teknologi pendidikan secara konsekuen, maka
terbuka baginya jalan untuk memperbaiki mutunya sebagai guru, ia akan memandang
proses belajar mengajar sebagai problema yang tak berkesudahan yang dihadapinya
secara obyektif dan ilmiah. Dengan sikap serta usaha demikian mengajar akan dapat
dikembangkan dan ditingkatkan menjadi profesi dalam arti yang sebenarnya.
Teknologi
pendidikan masih merupakan pendekatan yang terbuka bagi berbagai-bagai
pendirian. Teknologi tidak merupakan kunci kearah sukses yang pasti dalam
pendidikan. Akan tetapi teknologi pendidikan menunjukkan suatu prosedur atau
metodologi yang dapat diterapkan dalam pendidikan. Teknologi pendidikan adalah
suatu teori yang mempunyai sejumlah hipotesis.
Teknologi
pendidikan dapat juga dipandang sebagai suatu gerakan dalam pendidikan yang
diikuti oleh guru-guru yang merasakan bahwa mengajar hingga kini masih
dilakukan secara sembrono, asal-asal saja, tanpa dasar yang kokoh, menurut
selera masing-masing.
Maka
teknologi pendidikan merupakan usaha yang sungguh-sungguh untuk memperbaiki
metode mengajar dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah yang membuktikan
keberhasilan dalam bidang-bidang lain. Teknologi pendidikan mengajak guru untuk
bersikap problematis terhadap proses mengajar-belajar dan memandang tiap metode
mengajar sebagai hipotesis yang harus diuji efektifitasnya. Dengan demikian
teknologi pendidikan mendorong profesi keguruan untuk berkembang menjadi suatu
“science”. Namun pekerjaan guru akan selalu mengandung aspek “seni”.
B.
Tokoh–Tokoh Dalam
Pengembangan Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan berusaha untuk menerapkan dalam kelas hasil-hasil
eksperimentasi dalam laboratorium psikologi. Teknologi pendidikan adalah hasil
penelitian dan pemikiran ilmiah tentang pendidikan. Ada sejumlah tokoh yang
mempelajari soal belajar secara sistematis.
1. Edward L.
Thordike (1874-1949) menghasilkan sejumlah ” hukum” belar,
diantaranya ” law of effect”. Menurut hukum ini belajar akan
lebih berhasil bila respon murid terhadap suatu stimulus segera disertai oleh
rasa senang atau rasa puas merupakan pujian atau hadiah, yang disebut “reinforcement” Reinforcement
ini memperkuat hubungan antara stimulus dengan respons sehingga hasil belajar
lebih permanent. Dalam teknologi pendidikan diusahakan agar murid dapat
menjawab pertanyaan atau melakukan suaty tugas dengan baik, sehingga timbul
rasa sukses atau keberhasilan.
2. Sidney L.
Pressey, menyusun program yang terdiri atas serentetan tugas-tugas yang
disebutnya “software” dan disamping itu suatu alat yakni z” teaching
machine”sebagai ”hardware” ia menggunakan test obyektif
dengan lembar jawaban yang dapat diperiksa sendiri secara otomatis.
3. Ivan Pavlov
(1849-1936) mengadakan percobaan dengan anjing untuk mempelajari
proses belajar secara ilmiah. Proses belajar yang diselidikinya adalah“Conditioning” anjing
yang mula-mula mengeluarkan air liur, bila disodorkan makanan (S1) akan keluar
air liurnya bila misalnya dibunyikan lonceng (S2) yang semula disodorkan
bersamaan dengan makanan dan kemudian ditiadakan.
4. B.F.
Skinner. Ia banyak melakukan eksperimin dengan binatang
diantaranya yang paling terkenal dengan burung merpati untuk mempelajari cara
mengubah ketakutan binatang itu. Ia memberika stimulus tertentu dan segera
memperkuat atau me-reinporce (respon yang diinginkan dengan
memberi makanan sampai bentuk kelakuan itu mantap. Kemudian “reinporciment” itu
berangsur – angsur dapat dikurangi untuk mempertahankan bentuk kelakuan yang
telah dipelajari itu agar jangan lenyap atau dilupakan.
5. Noman C.
Crowder mengadakan fariasi dalam pelajaran berprogram untuk
memperhatikan perbedaan individual dengan mengembangkan “branching
program”program bercabang. Disini langkah-langkah lebih besar dari pada
dalam program linear diikuti oleh jawaban berganda. Seteh memilih salah suatu
jawaban, murid itu suruh men-chek jawaban pada halaman yang ditunjuk. Bila
jawaban tersebut benar diberi keterangan apa sebab jawaban itu benar dan
disuruh melanjutkan. Bila mana jawaban itu salah diberi keterangan kenapa
jawaban itu salah dan murid disuruh kembali kesoal itu atau dialihkan pada soal
yang lainnya.
6. Gordon Psak menggunakan
komputer dalam pelajaran berprogram. komputer lebih mampu untuk menyesuaikan
program dengan kecepatan pelajar, baik yang cepat maupun yang lambat.
7. (Nasution,
1987 : 7) Pada hakikatnya Teknologi Pendidikan adalah suatu pendekatan yang
sitematis dan kritis tentang pendidikan. Nasution juga berpendafat bahwa
teknologi pendidikan itu adalah
pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem- sistem, teknik, dan alat
bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
8. (Miarso,
1986 : 1)Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah mencari jalan pemecahanya, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola
pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
9. Definisi
awal Teknologi Pendidikan (1920), teknologi pendidikan dipandang sebagai media,
media ini sebagai media pembelajaran visual yang berupa film, gambar, dan
tampilan media ini menampilkan suatu mata pelajaran.
10. Teknologi
Pendidikan (1960) dipandang sebagai suatu cara untuk melihat masalah pendidikan
dan menguji kemungkinan- kemungkinan solusi dari permasalahan tersebut.
11. Teknologi
pendidikan (1970) adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain,
melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran
dalam bentuk tujuan belajar yang spesifik.
12. Menurut ACT
(1972) Teknologi pendidikan adalah satu bidang atau disiplin dalam
memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan,
pengorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan
melalui pengelolaan proses kesemuanya itu.
13. Menurut ACT
(1977) Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi
meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis
masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah
dalam segala aspek belajar manusia.
14. Menurut ACT
(2004) Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya
memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan,
menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang
tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran
(agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan kinerja.
C.
Perkembangan Teknologi
Pendidikan
Perkembangan
Teknologi Pendidikan telah berlangsung dari waktu yang lama sekali, banyak
pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari awal perkembangan Teknologi
Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan perkembangan manusia.
Menurut Nana
Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya teknologi sudah ada atau
manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan
kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah
menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana. Sebagai salah satu disiplin
ilmu, teknologi pendidikan juga berorientasikan kepada perubahan (perkembangan)
cara hidup dan kebutuhan manusia. Inilah yang menyempurnakan teknologi
pendidikan setaraf dengan disiplin ilmu lainnya, yaitu dengan adanya prinsip
relevansi terhadap perkembangan dan perubahan. Sebuah penelitian tentang
persepsi para pakar teknologi pendidikan tentang teknologi pendidikan
dilaksanakan pada tahun 2005 silam.
Hasil dari
penelitian “Perceptions and Opinions of Educational Technologists Related to
Educational Technology”. (Persepsi dan Pendapat teknologi Pendidikan
Terkait dengan Teknologi Pendidikan). mengungkapkan bahwa teknologi pendidikan
telah mengalami perubahan sejak disiplin ilmu ini lahir. Perubahan ini secara
general ditandai dengan berubahnya konsep teknologi pendidikan sebanyak dua
kali dari sejak tahun 1977 (definisi AECT).
Konsep
tersbut dapat dipaparkan sebagai berikut: “Teknologi Pendidikan merupakan
proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut
semua aspek belajar manusia”. (AECT, 1977)
Teknologi
pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, dan evaluasi terhadap proses dan sumber belajar”. (AECT,
1994)
“Teknologi
pendidikan adalah teori dan praktek ilmiah dalam memfasilitasi atau memudahkan
belajar dan meningkatkan hasil dengan cara membuat, menggunakan, dan mengelola
proses dan sumber teknologi yang tepat) (AECT, 2004/2008)
Dari paparan
di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan perubahan konsep teknologi pendidikan
telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh teknologi pendidikan.
Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi pendidikan terhadap
perkembangan manusia.
Teknologi
merupakan salah satu budaya daari hasil penerapan praktis ilmu pengetahuan.
Teknologi disatu aspek dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan
kesejahteraan bagi manusia[4].
Teknologi dalam aspek lainnya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan
dalam kehidupan. Oleh karena itu teknologi dapat dianggap bersifat netral. Hal ini berarti teknologi dapat
digunakan oleh manusia untuk mencapai kemaslahatan dan untuk menghancurkan
manusia itu sendiri.
Dari
beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Teknologi Pendidikan adalah
suatu disiplin ilmu yang memfokuskan diri dalam upaya memfasilitasi belajar
pada manusia. Jadi obyek formal teknologi pendidikan menurut pengertian ini
adalah bagaimana memfasilitasi belajar dengan cara melalui identifikasi,
pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh
sumber belajar. Disamping itu, melalui pengelolaan yang baik dan tepat terhadap
proses secara sistematis pada seluruh sumber belajar.
Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan
penilaian adalah 5 kawasan teknologi pendidikan yang harus dikembangkan untuk
mengidentifikasi hubungan timbal balik dari teori dan praktik pembelajaran
serta penelitian yang dilakukan untuk melihat kebenaran teori yang ada. Setiap
kawasan dalam teknologi pendidikan memberikan kontribusi kepada pengembangan
teori dan praktik dan sebaliknya teori dan praktik dijadikan pengembangan
kawasan. Tiap kawasan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan
sebagai suatu kegiatan yang sistematik. Hubungan antar kawasan ini bersifat
saling melengkapi.
Penjelasan mengenai masing-masing kawasan/ ruang
lingkup teknologi pendidikan adalah sebagai berikut:
a.
Kawasan Desain
Yang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk
menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk.
Kawasan desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan
praktek, yaitu: desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi
pembelajaran, dan karakteristik pembelajar.
b.
Kawasan Pengembangan
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi
desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya meliputi: teknologi cetak, teknologi
audio-visual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu.
c.
Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan
sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan
kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran.
d.
Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi
pembelajaran melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi.
Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program media dan
pelayanan media. Pembauran perpustakaan dengan program media membuahkan pusat
dan ahli media sekolah. Program-program media sekolah ini menggabungkan bahan
cetak dan non cetak sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber
teknologikal dalam kurikulum.
e.
Penilaian
Penilaian dalam pengertian yang paling luas adalah
aktivitas manusia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menakar
nilai aktivitas atau kejadian berdasarkan kepada sistem penilaian tertentu.
Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar,
mencakup analisis masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formatif,
dan penilaian sumatif.
Adapun
Teknologi pendidikan sebagai teori dan praktik secara faktual yang telah
menjadi bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia khususnya
pada sistem pendidikan dan pelatihan. Idealnya setiap teknologi pendidikan,
pembelajaran terutama yang memperoleh pendidikan akademik perlu menguasai
beberapa kawasan teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan sebagai suatu
proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide, peralatan
dan organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua aspek belajar,
serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah itu.
E. Karakteristik
teknologi pendidikan
1. Teknologi
pendidikan memungkinkan adanya penyebaran informasi secara luas, merata, cepat,
seragam dan terintegrasi, sehingga dengan demikianpesan dapat disampaikan
sesuai dengan isi yang dimaksud
2. Teknologi
pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta
mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau
proposisimateri pelajaran
3. Teknologi
pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar
yang efektif, efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak
didik
4. Teknologi
pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi
secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan
memanfaatkannya.
Dalam dunia
pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang
positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai
memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda
dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Jika
dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di
Indonesia semakin berkembang. Namun disisi lain juga memiliki dampak negatif
bagi sistem pendidikan di Indonesia.
1.
Dampak positif teknologi pendidikan dalam
perubahan sistem pendidikan
Adapun
dampak positif pada sistem pendidikan di Indonesia terhadap kemajuan
perkembangan teknologi pendidikan adalah :
a.
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah
di akses untuk kepentingan pendidikan. Baik dalam pencarian materi-materi
pembelajaran maupun info-info terkait perkembangan dunia pendidikan.
b.
Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan
adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses
pendidikan. Sehingga dalam proses belajar mengajar tidak lagi harus terpatok
ruang dan waktu, sistem pembelajaran e-learning dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja. Artinya sistem ini bisa dilakukan tanpa harus memikirkan lokasi,
waktu dan keadaan lainnya yang lebih flexible.
c.
Kemajuan teknologi pendidikan juga akan memungkinkan
berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang
tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
Dengan sistem pengajaran berbasis teleconference seorang
guru/tutor mampu mengajar jarak jauh bahkan lintas negara dalam waktu yang
bersamaan. Tentu saja dengan sistem ini bisa menghemat biaya dan tenaga. Dan
kualitas pendidikan yang dihasilkan menjadi lebih cepat dan efisien.
d.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan
akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK. Dengan sistem TIK
yang online maupun offline, tenaga pendidik dan kependidikan tidak lagi repot mengolah
data-data dan informasi terkait berkas atau bahan administrasi yang terkait.
e.
Dengan perkembangan teknologi pendidikan bisa dibuat
program-program evaluasi secara cepat dan efisen seperti : pembuatan rapor
dengan sistem program, pembuatan skor nilai, pendaftaran dan seleksi siswa baru
secara online.
2.
Dampak negatif teknologi pendidikan dalam
perubahan sistem pendidikan . Adapun dampak negatif pada sistem pendidikan
di Indonesia terhadap kemajuan perkembangan teknologi pendidikan adalah :
a.
Kemajuan Teknologi pendidikan juga akan semakin
mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat
plagiatis akan melakukan kecurangan. Misalnya pembajakan karya secara ilegal.
b.
Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan
bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan
dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal. Misalnya terjadi
kecurangan-kecurangan akibat lemahnya suatu program yang mampu dimanipulasi
atau diterpensi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
c.
Salah satu dampak negatif teknologi pendidikan lewat
media elektronik seperti internet adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan
malas, karena tidak perlu lagi mempelajari hal-hal yang dirasa sulit, karena
sudah menganggap apapun masalahnya”tanya sama mbah google”.
d.
Dalam perkembangan teknologi semakin cepat sistem
pembelajaran tradisional menjadi melemah dan dianggap kemakan zaman (katrok),
sehingga dizaman yang serba otomatis ini hal-hal yang berbau manual lebih
dikesampingkan. Sehingga orang-orang menjadi lebih malas dalam mencatat,
meringkas, menyalin.
e.
Perubahan sistem pendidikan akibat teknologi yang
semakin canggih dapat membuat orang menjadi menjadi asik sendiri tanpa
menghiraukan orang disekitar
Teknologi
pendidikan jelas memiliki arti yang begitu penting, apalagi untuk manusia
modern dan manusia postmodern saat ini. Dengan masalah hidup yang semakin
kompleks dan berbagai tantangan hidup yang begitu banyak, dunia pendidikan
sebagai salah satu tempat yang paling efektif membentuk pribadi dan kematangan
manusia tentu semakin memerlukan sebuah metode atau tehnik yangcompatible dengan
zamannya.
Teknologi
telah memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan manusia, baik dalam
berkomunikasi atau punmendapatkan informasi[5].
Misalnya media telepon, terutama telepon genggam telah mengubah cara
berkomunikasi, televisi, internet untuk mendapatkan informasi dan juga hiburan.
Media komunikasi dan informasi juga telah digunakan oleh nenek moyang kita
dimasa lalu. Karna itu, jika dikaji berdasarkan rentang waktunya, peralatan
komunikasi dibelakan menjadi alat komunikasi masa lalu dan modern.
Teknologi
pendidikan secara keseluruhan dalam sistem pendidikan adalah miniatur cara
memandang dan menyikapi manusia untuk dapat terjun hidup sebagai anggota
masyarakat. Melalui ini dalam sistem pendidikan manusia ditempa untuk menjadi
manusia yang juga dapat menyesuaiakan diri dengan baik dalam lingkungannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada awal lahirnya teknologi
pendidikan, disiplin ilmu ini hanya menitik beratkan pada pemanfaatan
alat-alat (teknologi dalam hal mesin) untuk kegiatan belajar mengajar,
contohnya seperti radio dan televisi. Seiring kebutuhan manusia yang semakin kompleks,
teknologi pendidikan tidak hanya sebagai pemanfaatan alat (mesin) untuk
belajar, pendekatan sistem mulai masuk dalam disiplin ilmu ini. Pendekatan
sistem inilah yang memberikan pengaruh amat besar bagi perkembangan keilmuan
teknologi pendidikan.
Teknologi
pendidikan masih merupakan pendekatan yang terbuka bagi berbagai-bagai
pendirian. Teknologi tidak merupakan kunci kearah sukses yang pasti dalam
pendidikan. Akan tetapi teknologi pendidikan menunjukkan suatu prosedur atau
metodologi yang dapat diterapkan dalam pendidikan. Teknologi pendidikan adalah
suatu teori yang mempunyai sejumlah hipotesis.
Teknologi
pendidikan dapat juga dipandang sebagai suatu gerakan dalam pendidikan yang
diikuti oleh guru-guru yang merasakan bahwa mengajar hingga kini masih
dilakukan secara sembrono, asal-asal saja, tanpa dasar yang kokoh, menurut
selera masing-masing. Maka teknologi pendidikan merupakan usaha yang
sungguh-sungguh untuk memperbaiki metode mengajar dengan menggunakan
prinsip-prinsip ilmiah yang membuktikan keberhasilan dalam bidang-bidang lain.
Dengan
demikian, secara umum teknologi pendidikan diartikan sebagai media yang lahir
dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan-tujuan
pengajaran di samping guru, buku dan papan tulis. Teknologi pendidikan
mensyaratkan prosedur, ide, peralatan, dan organisasi yang dikaji secara
sistematis, logis, dan ilmiah.
B. Saran
1.
Karena teknologi pendidikan biasanya tidak
dipergunakan penuh dan langsung untuk tujuan pendidikan, seharusnya siaran
khusus pendidikan diatur dengan jadwal dan kalau bisa di sesuaikan dengan mata
pelajaran dengan materi tertentu di sekolah secara bergantian agar siswa dapat
mengakses informasi secara serempak di dalam kelas meskipun tempatnya berbeda.
2.
Dengan adanya metode pembelajaran jarak jauh dengan
tekhnologi komputer diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh ilmu dan
pendidikan yang lebih praktis dan efisien sehingga semua dapat memanfaatkaannya
dengan baik dan benar.
3.
Saran kami mudahan materi – materi tentang
teknologi dalam pendidikan ini di pelajari dengan baik karena sangat
penting dalam kehidupan dan sebagai ilmu pengetahuan yang perlu di pelajari
untuk menambah wawasan.
4.
Hendaknya makalah ini
bisa digunakan sebagai salah satu sumber pembelajaran dan semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penyusun dan pembaca.
5.
Kami berharap agar pembaca memahami dan
mencerna dengan baik isi di dalam makalah teknologi dalam pendidikan ini supaya
bisa bermanfaat.
6.
Hendaknya makalah ini bisa digunakan sebagai salah
satu sumber pembelajaran dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi penyusun dan pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Nasution,
Teknologi Pendidikan, Jakarta: PT
Bumi Aksara, 1994.
Danim,
Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008
Zainuddin,
Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2007
Sutarman,
Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009
[2] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan(Jakarta: PT Bumi Aksara,
2008), hal. 6
[3]Ibid, Nasution, hal.2
[4] Zainuddin,
Pendidikan Agama Islam( Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2007) hal. 37
[5] Sutarman, pengantar teknologi informasi ( Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009), hal 21
No comments:
Post a Comment