Saturday, May 18, 2019

teknologi pendidikan: pengelolaan (managing)


teknologi pendidikan Pengelolaan (Managing) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan Agama Islam
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan



Dosen Pembimbing :
Ismatul Maula, M.Pd
Disusun Oleh :
Adik Isra Aulia (1811170001)
Fifin Rahmawati (1811170007)
Nurul Syafika (1811170016)

PAI IVA


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya kami dapat menyesaikan makalah Teknologi Pendidikan, yang berjudul Pengelolaan (Managing) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan Agama Islam.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun paparan dari isi.  Tegur sapa dari para arif pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya, dan sebelumnya kami ucapkan banyak terima kasih Kepada Allah SWT kami mohon taufiq dan hidayah-Nya,semoga dalam penyelesaian makalah ini senantiasa dalam keridhaan-Nya dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Bengkalis, 01 Februari 2019

Penulis








DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................... i
Daftar isi............................................................................................................. ii
BAB I        PENDAHULUAN.......................................................................... 1
Latar Belakang........................................................................................ 1
Rumusan Masalah................................................................................... 2
Tujuan...................................................................................................... 2
Manfaat................................................................................................... 2

BAB II       PEMBAHASAN............................................................................. 3
Definisi Teknologi Pendidikan................................................................ 3
Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan................................................... 4
Definisi  Pengelolaan Teknologi Pendidikan.......................................... 5
Kawasan Pengelolaan Teknologi Pendidikan......................................... 6
Kawasan pengembangan Teknologi Pendidikan..................................... 9
Penerapannya dalam Pendidikan Agama Islam.................................... 14
BAB III     PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................ 18
Saran...................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 20









BAB I
PENDAHULUAN

1.        Latar belakang
Allah SWT memberikan akal dan pikiran kepada setiap manusia yang lahir ke dunia ini untuk bisa bertahan hidup. Dengan akal dan pikiran tersebutlah manusia mampu menciptakan sebuah teknologi dari yang berwujud sederhana, dan semakin canggih seperti saat ini. Sehingga memberikan kemudahan dalam setiap aktivitas manusia. Dapat di lihat dalam kehidupan sehari-hari bahwa teknologi saat ini sangat berkembang pesat.
Bahkan dalam dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam teknologi juga ikut berperan, baik dalam dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak positifnya adalah dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan lebih mudah tidak manual lagi, serta dapat dipahami oleh siswa dengan mudah juga. Sedangkan salah satu dari dampak negatifnya adalah dikarenakan teknologi semakin berkembang pesat menyebabkan seseorang bersifat individualis dan kurang dalam bersosialisasi.
Teknologi memiliki nilai tambahan dalam proses pembelajaran, hal ini di karenakan dalam dunia pendidikan kebutuhan ilmu pengetahuan semakin meningkat dan tidak semuanya bisa diperoleh dalam lingkungan sekolah. Demikian pula pada saat melakukan pertukaran data dan informasi antar sekolah, sekolah dengan masyarakat, sekolag dengan pemerintah daerah dan pusat, utamanya dalam pendidikan islam dan lain-lain, semuanya akan lebih efektif dan efisien jika memanfaatkan teknologi dalam kemajuan pendidikan tersebut.[1]
Dengan adanya teknologi juga dapat memudahkan seorang pendidik dalam mengajar, memiliki pegangan yang lebih bagus dan dapat dipercaya dalam memberikan materi pembelajaran serta lebih efektif dan efisien juga. Sebagai seorang pendidik juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan tidak tertinggal akan teknologi yang semakin canggih baik pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.

2.        Rumusan masalah
1.      Apa definisi teknologi pendidikan ?
2.      Seperti apa ruang lingkup teknologi pendidikan ?
3.      Apa definisi pengelolaan teknologi pendidikan ?
4.      Apa saja kawasan pengelolaan teknologi pendidikan ?
5.      Apa saja kawasan pengembangan teknologi pendidikan ?
6.      Bagaimana penerapannya dalam pendidikan agama islam ?

3.        Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi teknologi pendidikan
2.      Untuk mengetahui ruang lingkup teknologi pendidikan
3.      Untuk mengetahui definisi pengelolaan teknologi pendidikan
4.      Untuk mengetahui kawasan pengelolaan teknologi pendidikan
5.      Untuk mengetahui kawasan pengembangan teknologi pendidikan
6.      Untuk mengetahui penerapannya dalam pendidikan agama islam

4.        Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan adalah bisa menambah wawasan untuk penulis dan pembaca serta dapat memberi atau menambah pengetahuan tentang hal yang menyangkut “Pengelolaan (Managing) Pendidikan dan Penerapannya dalam Pendidikan Agama Islam”.







BAB II
PEMBAHASAN

1.        Definisi Teknologi Pendidikan
Istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani technologia yang menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skilll, science atau keahlian, keterampilan, dan ilmu.[2]
Sedangkan menurut (Association for Educational Communications and Technology) AECT, teknologi merupakan perpanjangan dari kemampuan manusia untuk dapat menghasilkan data, suatu produk/barang dengan waktu yang cepat dan lebih banyak, sehingga dapat membantu mempermudah perkerjaan manusia.[3]
Secara bahasa, pendidikan berasal dari kata education yang artinya pengembangan, pengajaran, perintah, pembinaan kepribadian, memberi makan, dan menumbuhkan.
Menurut Mac Kenzie dan Eraut, teknologi pendidikan adalah sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat tercapai.
Teknologi pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dan terintegrasi, meliputi : manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia, serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah tersebut.






2.        Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan
Ruang lingkup atau kawasan dari teknologi pendidikan terdiri atas desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penelitian yang harus di kembangkan untuk mengidentifikasikan hubungan timbal balik antara teori dan praktek pembelajaran serta penelitian yang dilakukan untuk melihat kebenaran dari teori yang ada.
Ruang lingkup tersebut dalam teknologi pendidikan memberikan kontribusi kepada pengembangan teori dan praktek dan sebaliknya teori dan praktek dijadikan pengembangan untuk ruang lingkup teknologi pendidikan. Tiap kawasan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan sebagai suatu kegiatan yang sistematik. Hubungan antar kawasan ini bersifat saling melengkapi.
Adapun penjelasan dari masing-masing kawasan/ruang lingkup teknologi pendidikan, di antaranya adalah:[4]
1.      Desain, yaitu proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk mecipatakan strategi dan produk. Paling tidak ada empat cakupan utama yang meliputi desain dari teori dan praktek, yaitu : desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik pembelajar.
2.      Pengembangan, yaitu proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, yang meliputi; teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu.
3.      Pemanfaatan, yaitu aktifitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi dari pemanfaatan sangatlah penting karena mencakup kaitan antara pembelajar atau sistem pembelajaran.
4.      Pengelolaan, yaitu meliputi pengendalian dari teknologi pembelajaran melalui : perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan supervisi. Pengelolaan ini bermula dari administrasi pusat media, program media, dan pelayanan media.
5.      Penilaian, yaitu proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar, mencakup analisis masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formatif, dan penilaian sumatif.

3.        Definisi Pengelolaan Teknologi Pendidikan
Pengelolaan atau mengelola sering dikenal dengan istilah managing atau manajemen yang memiliki arti yaitu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Gulick, manajemen merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia berkerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama yang lebih bermanfaat.
Dari definisi yang di jelaskan di atas dapat kita simpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses kerja sama antara sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Manajemen yang baik akan mendorong keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan, karena di dalam manajemen terdapat fungsi yang harus dilakukan dan fungsi manajemen ini yang akan mendorong kegiatan agar berjalan dengan baik dan pengelolaan telah menjadi bagian dari teknologi pendidikan sejak tahun 1902.
Mengelola pada teknologi pendidikan terfokus pada konsep dan prinsip yang berkaitan dengan mengelola proses teknologi yang tepat dan sumber teknologi yang ada. Teknologi bertindak sebagai desainer kegiatan pembelajaran, spesialis media sekolah, konsultan pembelajaran, menangani masalah manajemen profesional. Teknologi pendidikan bekerja dengan sumber daya yang terbatas dalam waktu yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dengan mengelola proses dan menyalahgunakan sumber yang tersedia.
Proses berkaitan dengan desain pembelajaran yang direncanakan, sedangkan sumber belajar bisa berupa koleksi bahan ajar. Kegiatan pengelolaan meliputi mendesain model pembelajaran yang paling rekevan, memilih alat dan media  yang tepat, memilih orang yang terampil dan mengendalikan setiap proses kegiatan pembelajaran secara tepat.
Para ahli bidang teknologi dituntut memberikan pelayanan pengelolaan dalam bidangnya. Seorang teknolog pembelajaran mungkin terlibat dalam usaha pengelolaan proyek pengembangan pembelajaran atau pengelolaan pusat media sekolah. Tujuan yang ingin dicapai dari pengelolaan kasus demi kasus dapat sangat beragam, namun keterampilan pengelolaan yang mendasarinya relatif sama apapun kasusnya.
Tujuan proyek manajemen adalah untuk memastikan bahwa solusi yang tepat untuk kinerja tertentu. Masalah dikembangkan dan diimplementasikan pada waktu, pada anggaran, dengan spesifikasi yang ditetapkan pada awal waktu yang ditetapkan.
Banyak teknolog pembelajaran memegang jabatan yang memerlukan kompetensi dalam fungsi pengelolaan. Misalnya, seorang direktur pusat sumber belajar pada sebuah universitas. Direktur tersebut bertanggung jawab atas keseluruhan program sumber belajar termasuk tujuan, organisasi, staf, keuangan, fasilitas dan peralatan yang ada di dalam universitas tersebut. Begitu pula dengan misalnya kepala sekolah maupun pemimpin lembaga pendidikan lainnya juga harus berkompeten dalam pengelolaan teknologi pendidikan.

4.        Kawasan Pengelolaan Teknoogi Pendidikan
       Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, dan pelayanan pemanfaatan media. Gabungan antara perpustakaan dengan program media membuahkan pusat dan ahli media sekolah.
Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran dan dari peran kebanyakan para teknolog pembelajaran. banyak teknolog yang memegang jabatan yang jelas-jelas memerlukan fungsi pengelolaan. Sebagai contoh, seorang ahli yang bertugas sebagai ahli media pada sebuah sekolah, ahli ini bertanggung jawab atas keseluruhan program pusat media tersebut.
Oleh karena itu kawasan pengelolaan teknologi pendidikan di bagi menjadi 4, yaitu :
1.      Pengelolaan proyek
Pengelolaan ini meliputi perencanaan, manitoring, dan pengendalian proyek desain dan pengembangan, para pengelola proyek bertanggung jawab atas perencanaan, penjadwaan, dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jeis-jenis proyek yang lain.
Mengelola proyek adalah fungsi pengelolaan yang dipahami dalam bidang teknologi pendidikan. Manajemen proyek dipraktekkan untuk memastikan bahwa suatu proyek diskrit, dapat mencapai suatu hasil tertentu, selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan spesifikasi klien. Dalam teknologi pendidikan, mengelola proyek umumnya berkaitan dengan desain dan pengembangan bahan ajar dan sistem pembelajaran. Mengelola proyek dibutuhkan ketika produksi media dan proses pengembangan pembelajaran menjadi lebih kompleks dan dalam skala besar. Mengelola proyek akan menghasilkan manfaat seperti menghemat sumber daya organisasi,meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kemungkinan bahwa proyek akan berhasil.

2.      Pengelolaan sumber
Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan,  pengendalian sistem pendukung, dan pelayanan sumber.  Pengelolaan sumber memiliki arti penting karena mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencakup, personel keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas dan sumber pembelajaran. Sumber pembelajaran mencakup semua teknologi yang akan dijelaskan pada kawasan pengembangan. Efektivitas biaya dan justifikasi belajar yang efektif merupakan dua karakteristik penting dan pengelolaan sumber.
Mengelola sumber daya berkaitan erat dengan pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi. Pada tahun 1994 definisi sebelumnya, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi merupakan bagian pengelolaan yang dilaksanakan oleh kawasan pengelolaan. Pada definisi terbaru tahun 2004, menyatukan pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi menjadi satu bagian dengan kegiatan mengelola sumber daya.
Mengelola sumber daya juga mencakup pengelolaan sumber teknologi informasi yang dipraktekkan untuk memastikan bahwa teknologi infrastruktur organisasi benar disesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu dan tetap up to date dengan biaya yang masuk akal. Sekolah dan organisasi media center jugamembutuhkan tingkat pengelolaan. Koleksi, yang merupakan komponen utama dari fasilitas, membutuhkan pemantauan terus-menerus dan perlu diperbarui. Ruang fisik yang sebenarnya harus diatur baik secara fungsional dan menarik. Sumber daya ini terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan sesuai dengan anggaran yang dimiliki oleh organisasi.

3.      Pengelolaan kinerja orang
Proyek dan program apapun membutuhkan orang yang tepat untuk memastikan kesuksesan penyelesaian proyek dan program tersebut. Pengelolaan personalia memastikan bahwa ada orang dengan keterampilan yang tepat untuk melakukan pekerjaan pada waktu yang tepat dan untuk biaya terendah sesuai dengan sumber daya yang diperlukan. Manajemen efektif akan menghasilkan orang–orang yang bekerja secara efektif. Pengelolaan personalia dan pengelolaan proyek memiliki hubungan yang erat.
Sulit untuk membedakan antara mengelola proyek dan mengelola program. Program didorong oleh misi, memiliki jangka waktu lebih lama, bersifat luas dan biasanya mengandung beberapa proyek. Proyek didorong oleh spesifikasi, memiliki batas waktu terbatas, dan menghasilkan suatu produk, kemasan, atau jasa. Mengelola proyek melibatkan usaha jangka pendek tanpa otoritas jangka panjang, sementara mengelola program merupakan usaha jangka panjang dan berkelanjutan untuk menghasilkan tujuan organisasi.
Didalam pengelolaan program seorang manajer harus harus bisa melakukan evaluasi. Hai ini diperlukan untuk memastikan bahwa program telah terlaksana dengan baik, sesuai dengan biaya dan spesifikasi yang telah ditentukan. Melalui kegiatan evaluasi dapat diperoleh laporan kemajuan dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat implementasi pengelolaan. Dengan demikian evaluasi turut membantu dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat saat proses perencanaan selanjutnya.

4.        Kawasan pengembangan teknologi pedidikan islam
Kawasan pengembangan berakar pada produksi media. Melalui proses yang bertahun-tahun perubahan dalam kemampuan media ini kemudian berakibat pada perubahan dalam kawasan. Namun setelah permunculan film merupakan tonggak sejarah dari gerakan audiovisual ke era teknologi pembelajaran sekarang ini. Film mulai digunakan untuk kegiatan pembelajaran pada tahun 1930-an, sebagai  salah satu hasilnya yaitu dengan munculnya katalog film pertama, perpustakaan-perpustakaan dan perusahaan-perusahaan film.
Pengembangan merupakan proses penterjemahan spesifikasi desain kedalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan  mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Walaupun demikian, tidak berarti lepas dari teori dan praktek yang berhubungan dengan belajar dan desain.
Didalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi pembelajaran. Pada dasarnya kawasan pengembangan dapat dijelaskan berdasarkan adanya :
a.       Pesan yang didorong oleh isi
b.      Strategi pembelajaran yang didorang oleh teori
c.       Manifestasi fisik dan ternologi seperti perangat keras, perangat dan baham pembelanjaan.
Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan dalam empat kategori yaitu teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berdasarkan komputer, dan teknologi terpadu.
1.        Teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti buku, dan bahan visual yang statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Sub kategori ini mencakup representasi dan reproduksi teks, grafis, dan fotografis. Bahan cetak dan bahan visual menggunakan teknologi yang paling mendasar dan membekas.[5]
Secara khusus teknologi cetak/visual mempunyai karakteristik seperti berikut :
a.       Teks dibaca secara linier, sedangkan visul direkam
b.      Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang fasif
c.       Keduanya berbentuk visual statis
d.      Perkembangannya sangat bergantung pada prinsip-prinsip liguistik dan persepsi visual
e.       Keduanya terfokus pada pembelajaran
f.       Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai

2.      Teknologi audiovisual
Teknologi audiovisual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan audio dan visual. Pembelajaran audiovisual dapat dikenal dengan mudah karena menggunakan perangkat keras didalam proses pembelajaran. Peralatan audiovisual memungkinkan pemroyeksian gambar hidup, pemutaran kembali suara, dan penanyangan visual yang berukuran besar. Pembelajaran audiovisual didefinisikan sebagai prosuksi dan pemanfaatan bahan belajar yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang secara ekslusif tidak selalu bergantung kepada pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.
Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau, sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali. Disamping itu, tersedia pula materi audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi, audio tape recorder juga dapat dibawa kemana-mana, karena dapat menggunakan baterai,sehingga dapat digunakan dimanapun tempatnya.[6]




3.      Teknologi berbasis komputer
Teknologi Berbasis Komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber mikro prosesor. Teknologi berbasis komputer dibedakan dari teknologi lain karena menyimpan informasi secara elektronis dalam bentuk digital, bukannya sebagai bahan cetak atau visual. Pada dasarnya teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada pembelajaran melalui tayangan dilayar monitor. Berbagai jenis aplikasi komputer biasanya disebut “computer based instruction (cbi).[7]
Kemajuan teknologi komputer sejak muncul pada tahun 1950-an hingga tahun 1960-an sangat lamban. Ruangan besar dan jumlah orang yang cukup banyak diperlukan untuk menjalankan computer pada masa itu. Namun sejak tahun 1975 ketika ditemukan prosesor kecil (microprocessor) keadaan tersebut berubah secara dramatis. Prosesor kecil berisikan semua kemampuan yang diperlukan untuk memproses berbagai perintah yang sebelumnya harus dilakukan oleh peralatan yang memenuhi ruangan besar. Dengan demikian, ukuran komputer menjadi kecil yang karena ukurannya itu diberi nama laptop atau notebook yang dapat dibawa kemana-mana.

4.      Teknologi terpadu
Teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan oleh computer. Banyak orang percaya bahwa teknik yang paling rumit untuk pembelajaran melibatkan perpaduan beberapa jenis media dibawah kendali sebuah komputer.[8] 
Komponen perangkat keras dari sistem yang terpadu ini dapat terdiri dari komputer berkemampuan sangat tinggi dengan memori yang besar yang dapat mengakses secara cepat, dan sebuah monitor yang beresolusi tinggi, peralatan periferal (pelengkap luar) komputer mencakup : alat pemutar video, alat penayangan tambahan, perangkat keras jaringan, serta sistem audio. Perangkat lunak dari teknologi terpadu ini dapat berupa disket video, program jaringan, serta informasi digital.
Pembelajaran dengan teknologi terpadu ini, mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a.       Dapat digunakan secara acak, disamping secara linier
b.      Dapat digunakan seuai dengan keinginan pembelajar
c.       Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman pembelajaran
d.      Prinsip-prinsip ilmu kognitif dan kontruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran
Apabila sebuah lembaga pendidikan Islam mempunyai tenaga yang kompeten dalam beberapa bidang di atas, maka akan lebih mudah bagi lembaga tersebut untuk menerapkan teknologi pendidikan secara maksimal serta memperoleh hasil yang maksimal juga. Dengan demikian, mutu dari pendidikan Islam tidak akan dipandang remeh atau dinomorduakan setelah pendidikan umum.





6.        Penerapan dari  Pengelolaan Teknologi Pendidikan Islam pada Pendidikan Agama Islam

Peningkatan dan pengelolaan kualitas dari dunia industri nampaknya akan menyebar ke dunia pendidikan juga, maka hal itu akan membawa dampak pada kawasan pengelolaan. Pemisahan inovasi (pembaharuan), teknologi kinerja dan pengelolaan kualitas dapat menjadi alat yang ampuh untuk perubahan organisasi. Untuk mengurangi hal ini, maka  akan menjadi tantangan bagi para pengelola untuk menggunakan sumber-sumber yang ada sekarang secara lebih baik. Integrasi antar sitem informasi dan pengelolaan akan berkembang dan berpengaruh terhadap Teknologi Pembelajaran dalam pengertian bahwa pengambilan keputusan pengelolaan akan menjadi semakin bergantung pada komputerisasi informasi.[9]
Kemajuan teknologi telah menampakkan pengaruhnya kepada semua kehidupan individu, masyarakat dan negara. Bisa dikatakan bahwa tidak ada orang yang bisa menghindar dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), IPTEK bukan saja dirasakan individu, akan tetapi dirasakan juga oleh masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan Islam khususnya lembaganya, sangat dituntut untuk mampu mengadaptasikan dirinya dengan keadaan saat ini, serta juga dituntut untuk menguasai IPTEK.
Dapat kita lihat perkembangan dunia pendidikan saat ini, sudah banyak perkembangan di dalamnya. Salah satunya terlihat dari teknologi yang digunakan semakin bervariasi dan semakin canggih. Tidak dapat dipungkiri memang dengan semakin berkembangnya zaman, maka teknologi yang digunakanpun akan semakin berkembang pula. Maka pendidikan pun akan disandingkan dengan teknologi yang akan membantunya dalam mencapai tujuan pendidikan. Begitu pula dalam Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Islam memiliki tugas pokoknya dalam menelaah dan menganalisis serta mengembangkan pemikiran, informasi dan fakta-fakta kependidikan yang sama sebangun dengan nilai-nilai ajaran Islam, dituntut harus mampu mengetengahkan perencanaan program-program dan aktivitas-aktivitas operasional kependidikan, terutama yang berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK.
Pendidikan Islam memiliki suatu kekuatan yang sangat penting untuk dipertahankan atau dikembangkan. Hal ini mungkin dapat dilihat dari tataran filosofis atau konseptual dan pengalaman selama ini dari lembaga-lembaga pendidikan Islam yang dari waktu ke waktu telah mampu tumbuh di tengah-tengah dinamika masyarakat.
1)      Motivasi kreatifitas anak didik ke arah pengembangan IPTEK itu sendiri, dimana nilai-nilai Islam menjadi sumber acuannya.
2)      Mendidik keterampilan, memanfaatkan produk IPTEK bagi kesejahteraan hidup umat manusia  pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
3)      Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan IPTEK, dan hubungan yang akrab  dengan para ilmuwan yang memegang otoritas IPTEK dalam bidang masing-masing.
4)      Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni dan kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.
Jadi seperti itulah pendidikan Islam diarahkan, agar pendidikan Islam tidak hanyut terbawa arus modernisasi dan kemajuan IPTEK. Strategi tersebut merupakan sebagian solusi bagi pendidikan Islam untuk bisa lebih banyak berbuat. Kendatipun demikian, pendidikan Islam tentu saja tidak boleh lepas dari Idealitas Al-Qur’an dan As-Sunnah yang berorientasikan kepada hubungan manusia dengan Allah SWT. (Hablumminallah), hubungan manusia dengan sesamanya (Hablumminannas) dan dengan alam sekitarnya.
Dari ketiga orientasi tersebut, tampaknya hubungan dengan alam sekitar menjadi dasar pengembangan IPTEK, sedang Hablumminallah menjadi dasar pengembangan sikap dedikasi dan moralitas yang menjiwai pengembangan IPTEK, sedang Hablumminannas menjadi dasar pengembangan hidup bermasyarakat yang berpolakan atas kesinambungan, keserasian, dan keselarasan dengan nilai-nilai moralitas yang berfungsi menentramkan jiwa manusia, sehingga terciptalah kedamaian
Penggunaan teknologi sangatlah bermanfaat dalam dunia pendidikan, termasuk pendidikan Islam. Maka dari itu, untuk menerapkan teknologi pendidikan dalam sebuah sistem maupun lembaga pendidikan khususnya pendidikan Islam, tentunya dibutuhkan seorang pendidik atau pelaksana pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam beberapa bidang sebagai berikut:
1)      Perancang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi perancangan sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pebelajar
2)      Pengembangan proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis computer, teknologi terpadu.
3)      Pemanfaatan/penggunaan proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pemanfaatan media pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi dan institutionalisasi serta penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.
4)      Pengelola proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan sistem informasi pendidikan.
5)      Evaluasi/ penilaian; dengan lingkup pekerjaan meliputi melakukan analisis masalah, pengukuran acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi sumatif.
Jika suatu lembaga pendidikan Islam mempunyai tenaga yang kompeten dalam beberapa bidang di atas, maka akan lebih mudah bagi lembaga tersebut untuk menerapkan teknologi pendidikan secara maksimal serta memperoleh hasil yang maksimal juga. Dengan demikian, mutu dari pendidikan Islam tidak akan dipandang remeh atau dinomorduakan setelah pendidikan umum. Ada beberapa yang harus kita ketahui di dalam Pendidikan Agama Islam, sebelum kita sinergikan dengan pengelolaan teknologi pendidikan. Beberapa komponen yang harus ada dalam pendidikan Islam, diantaranya :[10]
1)      Pendidikan dalam arti mengajarkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaninya, pikiran-pikirannya maupun terhadap ketajaman dan kelembutan hati nuraninya.
2)      Islam dalam arti yang seluas-luasnya sebagai bahan utama dan materi yang amat luas untuk diajarkan kepada semua manusia baik secara formal sebagai anak didik maupun pandangan universal bahwa semua manusia adalah murid yang tidak berhenti untuk belajar sepanjang kehidupannya.
3)      Sumber ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur’an dan As-Sunah, ajaran-ajaran Ilahi yang tertulis maupun  yang tidak tertulis serta suri tauladan Nabi Muhammad SAW yang luar biasa sebagai Nabi dan Rasul yang dijaga perilaku oleh Allah SWT  sehingga terhindar dari kesalahan.
Dari ketiga komponen itu, maka dalam pengelolaan teknologi yang akan digunakan dalam penerapan Pendidikan Agama Islam, hendaknya tidak menyimpang atau bahkan menghilangkan salah satu komponen di dalamnya. Maka pengelolaan teknologi yang meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian, dan pengelolaan informasi ini dalam prosesnya wajib mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam pendidikan Islam.
BAB III
PENUTUP
1.        Kesimpulan
Teknologi pendidikan merupakan  pembelajaran dan praktek etis yang memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran perlu adanya pengelolaan yang efektif dan efisien. Pengelolaan teknologi pendidikan mencakup 4 kawasan yaitu : Pengelolaan Proyek, Pengelolaan sumber, Pengelolaan kinerja orang dan Pengelolaan Program. Teknologi pendidikan juga terdapat 4 kawassan pengembangan dia antaranya teknologi cetak,n teknologi audiovisual, teknologi berbasis komputer dan teknologi terpadu.  Dalam pelaksanaan pengelolaan peran manajer sangat berpengaruh terutama pada saat evaluasi. Adanya kegiatan evaluasi dapat diperoleh laporan kemajuan dan identifikasi masalah saat pengelolaan sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat saat proses perencanaan selanjutnya.
Teknologi dan pendidikan merupakan dua elemen yang memiliki peranan penting dalam pengembangan dan peningkatan kepribadian seseorang. Penggunaan teknologi atau media dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan pelajaran yang disampaikan agar hasil yang diperoleh maksimal. Di samping itu, juga disesuaikan dengan kemampuan peserta didiknya.
Peran teknologi dalam pengembangan kemampuan anak didik cukup signifikan sehingga menunut pendidik agar mampu menggunakan teknologi dengan baik, karena dengan teknologi penyapaian materi akan lebih variatif dan kegiatan akan semakin menarik. Dalam mengembangkan pendidikan agama Islam, perlu memperhatikan kebijakan yang kemudian diterjemahkan ke dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga kegiatan pembelajaran berjalan sebagaimana yang diamanahkan.

2.        Saran
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka, atas dasar kekurangan itu diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun. Agar ada perubahan yang lebih baik.




























DAFTAR PUSTAKA

          Hadimira, Yusuf, Teknologi Komunikasi Pendidikan, Jakarta : Rajawali, 1986
          Nasution, Teknologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2008
          Miarso, Hadi, Yusuf, Mnyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : PRENADA MEDIA, 2005
          Majid, Abdul, Pendidikan Agama Iskam Berbasis Kompetensi, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2004
          Aryad, Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009
          Seels, B, Barbara dan Richey, C, Rita, Teknologi pembelajaran Definisi dan Kawasannya, Jakarta : Unit Percetakan Univrsitas Negeri Jakarta, 1994
          Basri, Hasan, Filsafat Pendidikan Isam, Bandung: Pustaka Setia, 2009





[1] Yusuf Hadimiarsa, Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali, 1986), hlm 4
[2] Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: BumiAksara, 2008), h.2
[3] Yusuf hadi Miarso, Menyemai Benih TEKNOLOGI PENDIDIKAN, (Jakarta : PRENADA MEDIA,2005), h.131
[4] Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2004), h.161
[5] Nasution, Teknologi Pendidikan.Jakarta : PT.Bumi Aksara,2011.Hlm102
[6] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,2009.Hlm.148
[7] Ibid, Nasution. Hlm. 110
[8] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,2009.Hlm.157
[9] Barbara B. Seels dan Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran Definisi dan Kawasannya, (Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta, 1994), h. 57
[10] Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2009, hal. 14

No comments:

Post a Comment